Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Diberdayakan oleh Blogger.

Berita

Betita

BMK

belinus kilungga

Gaya Hidup

Gaya Hidup

Astaga, Ternyata Banyak Artis Perempuan Melacurkan Diri


Ilustrasi: Prostitusi
Ilustrasi: Prostitusi

Astaga, Ternyata Banyak Artis Perempuan Melacurkan Diri

PELACURAN di pinggir jalan atau di lokalisasi mungkin sudah jamak diketahui. Tapi, bagaimana jika pelacuran ternyata merambah kalangan artis? Ternyata ada sebagian artis perempuan yang juga menjual diri. Tak hanya artis baru, artis yang sudah tenar pun kabarnya juga melakukan hal yang sama. Tak hanya itu, ada juga artis “aspal” alias orang mirip artis yang melacurkan diri. Simak investigasinya.
Tapi, yang pertama-tama harus ditekankan di sini, tidak semua artis melakukan perbuatan tercela tersebut.


Saat diwawancarai okezone, Tata Liem, salah satu manajer artis asal Glow Management menyatakan bahwa prositusi artis bukan sekadar isapan jempol. Manajer yang menaungi artis Andi Soraya, Jenny Cortez, dan Tiga macan tersebut mengatakan:
“Menurut aku, di Indonesia cukup banyak (prostitusi di kalangan artis) ya. Tapi, jeleknya di Indonesia itu munafik, banyak yang ‘oh gue tuh artis baik, artis berprestasi, tapi kita tahu (artis) Indonesia itu bayarannya berapa, dan kehidupannya juga glamor. Kadang lebih besar pasak daripada tiang,” paparnya kepada okezone.
Ia juga mengaku ada mantan artis dari manajemennya yang keluar. Alasannya? Demi terjun ke dunia pelacuran kelas atas tersebut.
“Ya banyak kok mantan-mantan (artis) saya yang ‘jualan’. Semua boleh dicatat kok, enggak masalah. Kalau mereka tahu saya bilang seperti ini, nanti mereka mikir sendiri,” ujarnya sambil tertawa.
Tapi, Tata memilih tak menghakimi mereka-mereka yang melacurkan diri. Menurutnya, itu semua kembali pada orangnya.
“Ya, mungkin itu gaya hidup mereka,” sambungnya.
Fenomena tersebut tentu mengejutkan. Betapa tidak, mungkin saja artis yang kita idolakan dan sering kita saksikan di televisi ternyata menjalani “kehidupan ganda”.
Lantas berapa sih tarifnya? Tata mengatakan kepada okezone bahwa kisaran harga yang dipasang antara 25 hingga 100 juta rupiah sekali “main” dengan artis asli atau tiruan.
“Wah, Mas, kalau masalah harga sih kita mau berapa pasti dikasih. Kita maunya Rp100 juta kek, itu mereka (lelaki hidung belang) kasih. Memang sih menggiurkan harganya.”
Mengapa harganya bisa berbeda-beda? Menurut Tata, tarif yang dipasang bergantung pada seberapa populer atau seberapa aktifnya artis bersangkutan.
“Yang pernah gue denger dari germo-germo temen gue, artis yang baru masuk cover, baru main sinetron atau film itu bisa dapat bayaran Rp25 juta. Kalau dia sudah jadi artis kaliber papan atas, bisa Rp50 juta sampai ratusan juta. Wah, kayaknya mereka ngomongin uang tuh gampang banget ya. Itu mungkin short time, tapi gampang banget gitu,” ungkapnya.
Agar tidak melulu mahal, germo kadang menyiasatinya dengan menawarkan “barang” mirip artis atau KW artis kepada pelanggan.
Tata mengaku, salah satu artisnya pernah menjadi korban gosip gara-gara KW artis, akibatnya sang artis diisukan bisa diajak “kencan” dengan Rp.25 juta.
“Itu banyak lho KW-nya si artis A misalnya. Dan itu pernah terjadi pada salah satu artis saya. Dia ada KW-nya (mirip). Jadi image yang tercipta, artisnya menjual diri, ‘Eh ternyata artis elo bisa lho dibayar Rp25 juta’. Padahal, kan enggak,” ungkap Tata.
Tapi, Tata menambahkan bahwa para artis yang bernaung di bawah manajemennya (Andi Soraya, Jenny Cortez, dan Tiga macan) berpenghasilan Rp.100-150 juta per bulan, jadi tidak mungkin tergiur dengan imbalan Rp.25 juta.
Lantas, siapa yang biasa jadi pelanggan? Kepada okezone, Tata mengatakan bahwa yang sering menjadi pelanggan adalah pengusaha daerah atau pejabat.
“Kebanyakan sih yang pesan KW artis dari pejabat daerah atau pengusaha daerah. (Mereka) enggak mengerti artis, yang enggak pernah nonton artis-artis. Sebut nama si A yang lagi naik daun, dipikirnya mirip, ya sudah ketemunya di hotel. Padahal itu KW-nya doang, bukan artisnya. Fenomena seperti itu ada lho,” ungkapnya diiringi tawa.
Kepada okezone, Tata menambahkan mengenai strategi “jualan” artis kelas C, alias belum terlalu terkenal.
“Mereka nyogok untuk masuk ke cover majalah atau mereka berusaha main di film. Walau perannya figuran, tapi mereka foto dan disebar ke mana-mana, gitu modusnya,” ungkap Tata.
Tapi, ia mengaku belum pernah menjumpai artis yang sudah terkenal menjajakan diri kepada pria hidung belang.
“Kalau artis-artis yang sudah punya nama saya belum menemukan, paling-paling artis kelas C lah. Makanya mereka tuh berusaha untuk tampil walau hanya sekilas di TV yang penting ini lho gue, atau tampil di majalah jadi cover ya biar harganya naik,” jelasnya.
Umumnya, model atau artis kelas C seperti itu sudah menjalani profesi tersebut sejak masih berumur 16-17 tahun.
Kalau yang kelas C berapa tarifnya? Tata mengatakan, dari selentingan yang pernah ia dengar, ada yang menjual diri seharga Rp.10 juta, ada pula yang Rp.15 juta sekali kencan.
“Ada yang lagi naik daun diberi label ‘Gadun’, yang ini lebih mahal,” katanya.
Mengingat kasus Luna Maya yang sebelumnya memiliki citra baik, memang sejatinya hal semacam ini sudah bisa diprediksikan.

CARA MENDETEKSI DAN MENYERANG BALIK PENGGUNA NETCUT

"CARA MENDETEKSI DAN MENYERANG BALIK PENGGUNA NETCUT"

 

Kita akan mulai bagaimana caranya mendeteksi adanya pengguna netcut dalam jaringan yang sedang kita pakai.
Pertama-tama mari kita lihat cara kerja netcut, bagaimana sebetulnya tool ini bisa memotong koneksi jaringan kita.
Dalam situasi normal, beginilah cara kerja komputer kita sewaktu mengirim data ke router.
Ada 2 hal yang diperlukan komputer kita untuk berkomunikasi yaitu IP address dan MAC address. Dalam situasi normal, apabila kita sedang berinternet, paket data yang kita kirimkan akan berisi IP address router dan MAC address router.
Apa yang dilakukan netcat untuk mengganggu komunikasi kita / melakukan cut koneksi kita ? Pada contoh di bawah ini komputer C adalah komputer pengguna netcut, netcut akan mengirimkan informasi palsu yang menyatakan bahwa IP address router (192.168.0.2) adalah dirinya (MAC address CC.CC.CC.CC.CC.CC). Serangan tipe ini disebut ARP poisoning (ARP = Address Resolution Protocol – protokol untuk mencari MAC address, ARP poisoning = meracuni proses ARP). Serangan tipe ini sederhana tetapi efektif karena komputer pada dasarnya adalah benda yang lugu (lucu-lucu guoblok !), jadi tanpa curiga komputer kita akan percaya begitu saja tanpa melakukan cek dan recek. Akibatnya adalah, tanpa merasa bersalah komputer kita akan mengubah MAC address router menjadi MAC address si komputer pengguna netcut (Komputer C), akibatnya kita tidak bisa browsing ke internet lagi dan si pengguna netcut ketawa-ketiwi geli.
Saatnya menangkap si penjahat….gunakan tools sniffer (wireshark adalah favorit saya), perhatikan traffic yang masuk, lakukan filter ARP, maka anda akan melihat ada paket-paket ARP gadungan yang masuk. Apa kriteria paket ARP gadungan ? Nah kita lihat dulu sebentar cara kerja ARP, belajar bentar yah biar gak bisa dibodohin penjahat.
Cara kerja ARP sederhana, pada saat komputer anda ingin mengirimkan paket data maka dia akan bertanya kepada IP address tujuan, “hoiii bro….MAC kamu berapa ?”, lalu pertanyaan ini akan dijawab kembali oleh si empunya IP address, “halo bro, MAC saya XX.XX.XX”. Sudah selesai deh, sederhana kan. Nah kembali pada pertanyaan awal, bagaimana kita bisa membedakan paket ARP gadungan ? Saya yakin beberapa orang yang kritis pasti sudah dapat jawabannya. Perhatikan prosesnya, proses yang benar adalah kita bertanya, lalu dijawab…. ARP poisoning bekerja dengan cara, tidak ada yang tanya, tapi ada jawabannya…. Jadi so komputer pengguna netcut (komputer C) akan terus-terusan mengirimkan paket jawaban ARP yang berisikan informasi palsu, oleh karena itu teknik ini disebut ARP poisoning.
Nah setelah kita menemukan paket-paket gadungan itu, tinggal di cek deh, datangnya dari komputer mana, nah sekarang kita tahu MAC address si penjahat. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah melakukan query MAC address si penjahat (banyak website di google yang bisa), maka kita bisa tahu merek laptop yang digunakan apakah apple, toshiba, ibm, dll. Kalau kita sedang di area publik, kita bisa lihat-lihat sekeliling dan mulai menetapkan tersangka.
Best defense is a strong offense (pertahanan terbaik adalah serangan yang kuat), sekarang saatnya pembalasan. Karena kita sudah tahu MAC address si penjahat, maka kita bisa tahu IP addressnya sekarang. Pertanyaannya, bagaimana caranya kita melakukan cut koneksi dia ? Netcut mempunyai fitur proteksi, dimana komputer yang menjalankan netcut akan melakukan blokir terhadap paket-paket ARP sehingga tidak bisa diserang balik oleh ARP poisoning. Santai…. ada banyak jurus yang bisa dipakai.
1. Lakukan ARP poisoning bukan ke komputer dia, tetapi langsung ke router. Kirim paket ARP palsu ke router dan katakan bahwa IP address si penjahat (komputer 3 = 192.168.0.3) adalah MAC address komputer anda, heheheh dia boleh proteksi komputer sendiri, tapi kalau tidak ada paket data yang bisa masuk ke komputernya karena sudah kita belokkan, mau apa ? Dengan cara ini, karena data dari router dialihkan ke komputer kita, maka kita bisa melihat apa yang sedang dikerjakan oleh komputer dia.
2. MAC address ada di layer 2, kalau layer 2 di proteksi, kita serang di layer 3, set IP address secondary anda menjadi IP yang sama dengan si penjahat, kirim ping nonstop dengan parameter -t ke router dengan IP address secondary anda. Maka network akan mendeteksi duplicate IP address terus menerus.
3. Apabila anda kebetulan adalah admin jaringan tersebut, hancurkan layer 1 nya…. lacak si penjahat terhubung melalui port mana, shut down port tersebut, beres toh…

 

 

 
Copyright © 2014 KRISTINA SULAMI. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger